TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN merespons wacana pengajuan hak angket pemilihan umum (Pemilu) yang santer dibicarakan akhir-akhir ini. Sebab, Pemilu 2024 diwarnai tudingan kecurangan usai hitung cepat atau quick count hasil pemilihan presiden (Pilpres).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono optimistis hal tersebut tidak menganggu investasi yang masuk. Pasalnya menurut sejumlah analisis, Agung mengatakan, hak angket tidak mengubah hasil Pemilu.
"Dan tentu yang penting ada kepastian kepastian hasil Pemilu ini, pada bulan Oktober akan terus melanjutkan pembangunan IKN," kata Agung dalam media briefing pada Selasa, 27 Februari 2024. "Intinya bagi investasi, lebih pasti, lebih baik."
Adapun pekan ini, Agung menuturkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap kelima. Groundbreaking ini sekaligus groundbreaking pertama setelah Pemilu 2024.
"Ini menunjukann sebuah kontinuitas pembangunan IKN," kata Agung. "Pemilu damai menjadi prasyarat bagi berjalannya investasi."
Groundbreaking kelima, lanjut Agung, diiikuti tiga bank badan usaha milik negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, serta bank daerah Bank Kaltimtara. Kawasan perbankan ini bakal dibangun di kawasan inti pusat pemerintahan atau KIPP.
Selain itu, akan dibangun layanan telekomunikasi oleh Telkom Indonesia. Kemudian, ada juga lembaga penyiaran publik TVRI. Selebihnya, ada pembangunan fasilitas layanan masyarakat oleh BPJS Kesehatan.
"Sebagai smart city, IKN juga akan punya command center," kata Agung. Command center akan dibangun di area hunian pekerja (HPK). Fasilitas tersebut digunakan untuk memonitor IKN. Hanya saja sementara ini, monitoring yang dilakukan adalahh monitoring pembangunan.
Akan tetapi, Agung belum membeberkan nominal investasi yang bakal digelontorkan dalam grounbreaking kelima ini. Ia mengatakan, angka investasi ini bakal diumumkan setelah acara groundbreaking. "Sekarang sedang dihitung tapi kita makin dekat ke Rp 50 triliun," tuturnya.
Sebelumnya, berdasarkan data per 30 Januari 2024, total investasi yang dibukukan Otorita IKN yakni sekitar Rp 47,5 triliun. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan realisasi investasi itu bberasal dari investor swasta yang mencapai lebih dari Rp 39,5 triliun dan BUMN sekitar Rp 8 triliun.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Besok, Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrate di Bontang