TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sah dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang juga dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menkopolhukam besok, Rabu, 21 Februari 2024. Lalu seperti apa profil AHY? Berikut informasi lengkapnya.
Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY adalah putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono. Sebagai anak seorang perwira TNI, pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini tumbuh dan berkembang di berbagai lokasi yang berbeda, karena mengikuti tugas ayahnya dari Bandung, Timor Timur, hingga Amerika Serikat.
Dari segi pendidikan, AHY merupakan siswa yang aktif dan berprestasi. Pada tahun 1997, AHY berhasil mendapat prestasi sebagai lulusan terbaik dari SMA Taruna Nusantara dan meraih penghargaan Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil).
Sejak tahun pertama menjadi taruna Akmil, AHY berhasil memperoleh berbagai penghargaan. Pada tahun 1999, ia meraih medali Tri Sakti Wiratama atas prestasi kolektif dalam bidang akademik, kebugaran fisik, dan kepribadian. Keberhasilan ini membawa AHY terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna. Pada tahun 2000, ia berhasil lulus dari AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih Bintang Adhi Makayasa.
Setelah menyelesaikan pendidikan di AKMIL, AHY mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Pada tahun 2008, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI AL di Kepulauan Seribu.
Selain pendidikan militer, AHY juga mengejar pendidikan tinggi formal. Ia meraih tiga gelar pendidikan master, yaitu: gelar Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University, Singapura pada tahun 2006 dan gelar Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2010.
Selain itu ia juga meraih gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat dengan predikat Summa Cum Laude pada tahun 2015, dengan IPK 4.0. Pada tahun yang sama, AHY juga meraih predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.
Setelah lulus dari AKMIL, AHY bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD). Pada tahun 2002, ia menjabat sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang dikerahkan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh. Dalam operasi tersebut, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).
Pada 2006, AHY ditugaskan sebagai perwira seksi operasi dalam Kontingen Garuda XXIII-A, melibatkan misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan. Selama penugasannya, AHY menginisiasi program mobil pintar sebagai upaya untuk mengurangi dampak trauma perang pada anak-anak. Kemudian di tahun 2016, AHY ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.
Demi menekuni karir politiknya, AHY memutuskan mundur dari TNI AD pada September 2016 lalu. Ia purnatugas dengan pangkat terakhir Mayor. Padahal Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI saat itu, menyebut putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bakal dipromosikan naik pangkat Letnan Kolonel.
AHY memasuki dunia politik saat mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni dalam Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017. Saat itu ia diusung oleh Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Namun, pasangan Agus-Silvy harus menerima kekalahan dari dua paslon lain yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang melaju ke Pilgub putaran kedua.
Pada 15 Maret 2020, AHY dipilih dan berhasil menduduki posisi Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2020-2025. Ia mendapat dukungan dari 34 provinsi dan 514 Kabupaten serta Kota di seluruh Indonesia.
Demokrat yang dipimpin oleh AHY berada di luar Pemerintahan selama hampir 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. Belakangan Demokrat bergabung dengan partai pendukung Jokowi untuk mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
RIZKI DEWI AYU | DANIEL A FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Begini Respons Google