TEMPO.CO, Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebut Elon Musk akan berinvestasi di Ibu Kota Negara Nusantara. Ia mengatakan bos SpaceX, Elon Musk, ingin memasang jaringan internet Starlink di IKN.
Luhut mengaku telah berkomunikasi dengan Elon Musk pada Jumat, 2 Februari 2024 terkait pemasangan internet Starlink di IKN. "Kan Starlink mau masuk, kami kira hampir selesai persyaratannya dia (Elon Musk) akan ke IKN," kata Luhut pada Rabu, 7 Februari 2024.
Bukan kali pertama, pemilik twitter tersebut sempat dikabarkan akan berinvestasi di Tanah Air. Kala itu, perusahaan Tesla dirumorkan akan menggelontorkan dananya ke Indonesia untuk proyek baterai kendaraan listrik. Namun, investasi tersebut disebut-sebut batal dan menunda sejumah realisasi investasi dalam 1,5 tahun ke depan.
Kilas Balik Elon Musk Dikabarkan Berinvestasi Di Indonesia
Bukan pertama kali Elon Musk disebut-sebut akan berinvestasi di Indonesia. Kabar itu muncul saat CEO Tesla menyinggung soal cadangan nikel di Indonesia terkait dengan industri baterai mobil listrik.
Tepatnya, pada 27 Juli 2020, Elon memuji soal pasokan nikel dari Tanah Air saat menyebut nikel menjadi tantangan terbesar untuk produksi baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal. Kejadian itu berawal saat Elon Musk menanggapi akun @cleantechnica yang membahas soal potensi lithium.
Kemudian, akun Twitter @spotted_model beralih mempertanyakan soal cadangan nikel dari Australia, yang kemudian ditanggapi oleh Elon Musk. Elon lalu merespons sembari mengaitkan artikel dari Investingnews soal 10 negara produsen nikel terbesar di dunia, sambil menyebut nama Indonesia.
“Nikel adalah tantangan terbesar untuk [produksi] baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal. Australia & Kanada dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara obyektif sangat timpang. Indonesia hebat!” ungkap Elon di Twitter, 27 Juli 2020.
Lebih lanjut, kabar Tesla akan membuka pabrik di Indonesia baru muncul pada September 2020. Saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim ditelepon pihak Tesla.
“Saya ingin sampaikan lagi peminat investasi ke Indonesia banyak. Tadi saya baru ditelepon dari Tesla di Amerika, mereka juga berminat membangun (pabrik) baterai lithium di Indonesia,” kata Luhut, Rabu, 9 September 2020.
Tak sampai di situ, kabar Tesla membangun pabrik di Indonesia menguat usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang Elon Musk untuk membicarakan berbagai peluang investasi di Tanah Air. Didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi dan Elon Musk membahas mengenai peluang investasi Tesla di Indonesia.
Pada perbincangan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Kala itu, Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat peluang investasi untuk membangun landasan peluncuran roket di Tanah Air.
Pada 5 Februari 2021, Pemerintah RI mengumumkan telah menerima proposal investasi dari Tesla. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proposal itu dikirimkan setelah pemerintah menggelar sedikitnya enam kali video call dengan pihak Tesla. Proposal tersebut berisikan proyek baterai lithium serta Energy Storage System atau ESS.
Alih-alih berinvestasi di Indonesia. Tesla tak kunjung merealisasikan investasinya, sekalipun Elon sudah bertemu Presiden Jokowi di Amerika Serikat, pada Mei 2022. Sebaliknya, Tesla dikabarkan akan membangun pabrik di India dan Meksiko.
Menanggapi hal tersebut, Luhut pun mengatakan akan bertemu Elon Musk pada 2 Agustus 2023. Luhut akan meminta kejelasan ihwal rencana investasi Tesla di Indonesia. "Ya, itu mau kami finalkan," kata Luhut ketika ditemui awak media di Menara Danareksa, Senin, 24 Juli 2023.
Setelah itu, Luhut mengatakan Elon Musk akan datang ke Indonesia pada September atau Oktober 2023. Ia menyebutkan, Elon akan menjajaki potensi investasi di Indonesia untuk pembuatan material baterai litium.
Namun nyatanya, Elon batal mendirikan pabrik tesla di Indonesia. Menurut Luhut, alasannya, Tesla sedang menunda sejumlah realisasi investasi selama 1,5 tahun ke depan di seluruh dunia.
“Termasuk yang di Meksiko yang mereka sudah komitmen itu juga ditunda karena produksi mereka sekarang 3 juta yang tersalurkan itu 1,8 juta. Masih ada 1,2 juta yang masih harus mereka jual,” kata Luhut. di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Luhut menjelaskan, penundaan realisasi investasi itu disebabkan karena ketidakpastian ekonomi dunia, dan ketegangan Amerika Serikat dengan China menyangkut Taiwan. “Mereka hati-hati masalah investasi,” kata Luhut.
Sebelum kabar tersebut beredar, Elon Musk sempat membantah bahwa dirinya akan membangun pabrik di Indonesia. Hal ini menyusul adanya pemberitaan yang ditayangkan Bloomberg yang mengatakan bahwa Tesla berencana akan membangun pabrik di Indonesia.
"Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip 'sumber tanpa nama', karena sering salah," ujar Elon Musk melalui cuitannya di media sosial twitter pada Kamis, 12 Januari 2023.
Dalam pemberitaan Bloomberg, Tesla sedang melakukan pendekatan pelan-pelan untuk mendirikan Gigafactory di Indonesia. Menurut Bloomberg, Tesla mendekati kesepakatan untuk membangun pabrik mobil listrik dengan produksi satu juta unit per tahun di Indonesia.
KHUMAR MAHENDRA | WAWAN PRIYANTO | CAESAR AKBAR | MUHAMMAD RAFI AZHARI | LAILI IRA
Pilihan Editor: Elon Musk Lebih Tertarik Investasi ke Australia Ketimbang Indonesia, Alasannya?