TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah mendukung keputusan Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi, walaupun harga bensin di kompetitor lain sudah naik.
"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat," kata Erick dalam keterangan resminya pada Sabtu, 3 Februari 2024.
Erick menyebut Pertamina sudah melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya.
"Sehingga bisa menghasilkan BBM dengan harga terbaik,” ujar Erick.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan Pertamina serius menjalankan efisiensi dengan digitalisasi pada semua proses bisnis dari hulu ke hilir. Ini berdampak pada efisiensi biaya produksi.
“Sehingga Pertamina bisa memproduksi dan memberikan BBM dengan harga terbaik kepada masyarakat,” ucap Nicke.
Dia menjelaskan, harga jenis BBM nonsubsidi bersifat fluktuatif mengikuti komponen penentuan harga. Komponen itu antara lain harga minyak mentah dunia dan nilai tukar mata uang atau kurs. Namun demikian Pertamina disebut juga mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
"Harga BBM di SPBU Pertamina lebih kompetitif. Sebagai BUMN, dalam penetapan harga BBM non subsidi, kami tetap mempertimbangkan banyak aspek, termasuk daya beli masyarakat," ujar Nicke.
Harga BBM nonsubsidi di SPBU Pertamina yang tidak naik termuat dalam Keputusan Menteri ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga JBU atau BBM Non Subsidi. Sehingga harga BBM di SPBU Pertamina masih sama dengan periode Januari 2024. Harga Pertamax (RON 92) adalah Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp 13.900 perliter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.
Sementara itu pesaing Pertamina seperti Shell sudah menaikkan harga jual BBM mereka. Shell menaikkan harga Shell Super (RON 92) Rp150 per liter menjadi Rp13.540 per liter. Sementara BP-AKR menaikkan harga BP 92 (RON 92) menjadi Rp13.400 per liter, dari sebelumnya Rp13.200 per liter.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: KCI Ungkap Alasan Impor KRL dari China