TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi bulan Januari 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month). Inflasi bulan Januari 2024 tersebut turun jika dibandingkan dengan inlasi Desember 2023 yang mencapai 0,41 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year, Januari 2024 terhadap Januari 2023) sebesar 2,57 persen.
“Inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,15 pada Desember 2003 menjadi 105,19 pada Januari 2024,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melalui Konferensi Pers BPS yang digelar secara daring, pada Kamis, 1 Februari 2024.
Menurut Amalia, faktor-faktor yang menyebabkan inflasi Januari 2024 turun dibandingkan inflasi Desember 2023 karena berakhirnya masa libur Natal dan Tahun Baru. Juga karena penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang efektif berlaku sejak 1 Januari 2024.
Kontributor terbesar pada inflasi bulanan Januari 2024 berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas pangan, khususnya tomat (0,09 persen), bawang merah (0,04 persen), dan beras (0,03 persen), menjadi penyumbang utama inflasi.
Beras, sebagai salah satu komoditas pokok, inflasinya memang 0,64 persen. Namun demikian kontribusinya terhadap inflasi hanya 0,03 persen.
"Harga beras di 10 provinsi lainnya sudah menunjukkan penurunan. Seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras," Amalia menambahkan.
Namun, terdapat pula komoditas yang memberikan kontribusi deflasi pada Januari 2024, terutama cabai.
"Cabai rawit dengan andil (deflasi) 0,11% serta cabai merah dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing 0,09%," kata Amalia.
Sebanyak 25 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Hanya 13 provinsi yang mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi sebesar 1,01 persen terjadi di Provinsi Papua Pegunungan. Deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,91 persen," tuturnya.
Sebelumnya Bank Indonesia optimistis inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2024. Tren inflasi menurun sejak 2023. Pada 2023, realisasi inflasi indeks harga konsumen 2023 sebesar 2,61 persen (yoy), turun jauh dibanding inflasi IHK 2022 yang mencapai 5,51%.
ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah