TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berharap hilirisasi terus dilakukan siapa pun penggantinya pada periode pemerintahan berikutnya.
"Nah kepemimpinan berikutnya, siapa pun yang menjadi Menteri Investasi, saya menyarankan kalau mau, (hilirisasi) harus ini dilanjutkan. Enggak boleh nggak," ujar Bahlil saat ditemui usai Trimegah Political and Economic Outlook di kawasan Sudirman, Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Ihwalnya, menurut Bahlil, Indonesia bisa mundur lagi jika hilirisasi tidak dilanjutkan. Bahkan, start dari 0 lagi. "Maka puncak bonus demografi enggak bisa kita manfaatkan dengan baik," tutur dia.
Di sisi lain, ia mengatakan salah satu syarat agar Indonesia keluar dari middle trap income adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Ia menilai, instrumennya adalah investasi lewat hilirisasi.
"Tadi saya sampaikan kalau hilirisasi kita sampai 2040, harus minimal mencapai US$ 545,3 miliar di sektor hilirisasi," ungkap dia.
Ia memaparkan 26 persen dari target investasi yang sebesar Rp 1,418 triliun pada 2023 berasal dari hilirisasi.
"Saya pengen ke depan targetnya harus mencapai 45 persen agar pencapaian investasi kita bisa terwujud," tutur dia.
Pilihan Editor: Jelang Debat Capres Terakhir, Prabowo Dorong Pengusaha Jadikan Pekerja 18-24 Tahun Karyawan Tetap