TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat capres (calon presiden) terakhir pada Minggu, 4 Februari 2024. Debat ini akan mempertemukan tiga kandidat calon presiden (capres), yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Ada sejumlah tema yang diusung dalam sesi debat terakhir ini, yaitu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Lantas, apa saja visi misi Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di bidang ketenagakerjaan?
Dalam dokumen program kerjanya, Prabowo-Gibran memunculkan isu ketenagakerjaan dalam beberpa program kerja. Salah satunya dalam agenda Asta Cita 3 yang misinya berupa meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Prabowo-Gibran ingin mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap. Juga akan memberikan subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan. Kemudian, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran. Prabowo-Gibran juga menjanjikan pengawasan tenaga kerja asing (TKA).
"Memperketat masuknya TKA melalui pembentukan Satgas Pengawasan TKA untuk melindungi tenaga kerja dalam negeri," demikian bunyi dalam dokumen visi-misi tersebut.
Prabowo-Gibran juga memasukkan isu ketenagakerjaan dalam program kerja Asta Cita 4 yang berbunyi "memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Dalam Asta Cita 4, Prabowo-Gibran membawa isu ketenagakerjaan dalam misi penguatan sistem peningkatan kualitas SDM. Keduanya berjanji meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja yang tersertifikasi.
Balai Latihan Kerja (BLK) juga menjadi fokus dalam program paslon nomor urut 2 ini. Prabowo-Gibran berjanji akan merevitalisasi BLK, dengan penerapan berbasis kompetensi kriya dan seni kreatif guna meningkatkan kualitas tenaga kerja agar produktif dan berdaya saing.
Isu ketenagakerjaan selanjutnya dimuat dalam agenda pengembangan hilirisasi untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang termasuk dalam program kerja Asta Cita 5. Dalam dokumen visi-misinya, Prabowo-Gibran mengatakan bahwa melalui hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia dapat mengonversi komoditas dasar menjadi produk berdaya saing tinggi. Sehingga, dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kami berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan program industrialisasi dan hilirisasi dengan membangun infrastruktur secara berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal," demikian salah satu bunyi poin dalam Asta Cita 5 di dokumen visi-misi Prabowo-Gibran.
RIRI RAHAYU