TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menanggapi optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa mencapai 5,2 persen.
“Target tersebut sangat optimistis. Kalau proyeksi Indef, pertumbuhan ekonomi tahun ini 4,8 persen,” ujar Eko ketika dihubungi Tempo, Rabu, 31 Januari 2024.
Saat ini, kata dia, harga komoditas yang menyumbang surplus neraca perdagangan relatif melandai. Sementara perekonomian global juga diperkirakan hanya tumbuh 3,1 persen.
Dari sisi investasi, Eko mengatakan dunia usaha saat ini sedang menunggu hasil Pemilihan Umum atau Pemilu. Adapun konsumsi masyarakat tertekan kenaikan harga bahan pokok sehingga menurutnya daya beli menjadi menurun.
“Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, meskipun ada Pemilu, sulit sepertinya untuk mencapai 5,2 persen,” tuturnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 bisa mencapai 5,2 persen. Angka tersebut sesuai dengan asumsi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pertumbuhan tahun ini menurut SMI didorong oleh pemilihan umum.
"Proyeksi pertumbuhan yang kuat pada 2024 terutama didorong aktivitas penyelenggaraan Pemilu," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 30 Januari 2024.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap agenda Pemilu dapat berdampak positif pada aktivitas konsumsi pemerintah dan masyarakat. Dia pun optimistis dampak positif akan terasa dengan berlanjutnya pelaksanaan dan penyelesaian proyek-proyek strategis nasional (PSN) pada 2024 ini.
Meski optimistis, Sri Mulyani mengingatkan bahwa saat ini masih ada berbagai risiko global. Di antaranya soal kecenderungan pelemahan ekonomi dari sejumlah negara utama dunia seperti Tiongkok, serta meningkatnya tensi geopolitik. Ditambah pula dengan fragmentasi global yang juga bisa menciptakan tekanan di berbagai negara.
DEFARA DHANYA | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Sri Mulyani Waspadai Student Loan Bisa Timbulkan Masalah, Kemendikbudristek: Sedang Jadi Kajian