TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad membeberkan kelanjutan pengembangan Rempang Eco City. Ia mengatakan pihaknya tahun ini berencana melanjutkan pembangunan di atas lahan seluas 2.370 hektare. Untuk itu, BP Batam akan menggusur atau merelokasi pemukiman 961 Kepala Keluarga (KK).
Ia mengatakan jumlah KK yang akan direlokasi tersebut berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. "Inilah 961 KK yang dalam semester 1 sampai Juni melalui tim terpadu akan dilakukan pendataan verifikasi dan validasi," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Ombudsman, Jakarta Selatan pada Senin, 29 Januari 2024.
Setelah verifikasi dilakukan, BP Batam berjanji akan mengedepankan prinsip musyawarah dengan warga yang sudah dikategorikan memenuhi syarat terdampak. Adapun Rempang Eco-City akan dibangun di lahan seluas 17.600 hektare. Sudirman mengatakan 17.000 hektare di antaranya berada di Pulau Rempang, 300 hektar di pulau Setokok, dan 300 hektar lainnya di Pulau Galang.
Dari total 17.600 hektare itu, Sudirman mengatakan luas tanah yang akan dibangun hanya sekitar 8.000 hektare. Dia berujar 9000 hektare lainnya termasuk wilayah pesisir akan dipertahankan sebagai hutan dan wilayah-wilayah konservasi.
Ihwal konflik yang terjadi akibat rencana penggusuran ini, Sudirman mengaku pihaknya sudah mendapat saran langsung dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. "Memang di awal kami sudah dapat koreksi dari Presiden langsung ada komunikasi yang kurang smooth (mulus) di awal," kata dia.
Akan tetapi, ia menekankan saat ini BP Batam sudah melakukan pendataan sesuai rekomendasi Ombudsman dan akan tetap melaksanakan relokasi tahap 1 pada tahun ini. Tim Terpadu Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City yang dibentuk oleh BP Batam akan melakukan negosiasi dengan 4 tokoh dari lembaga adat Melayu.
"Kami harapkan 4 tokoh dari adat Melayu ini bisa menjembatani komunikasi dengan warga supaya bisa lebih dipahami tujuan dari pengembangan ini," kata dia.
Pilihan Editor: Agraria Jadi Salah Satu Tema Debat Cawapres: Ingat Konflik Agraria di Wadas, Kendeng, dan Pulau Rempang