TEMPO.CO, Medan - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mendatangi perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Mitra Petani Mandiri di Desa Sialang, Kecamatan Bangunpurba, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat, 26 Januari 2024.
Airlangga hendak menampung keluhan para petani, sekalian menyerahkan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk program pemerintah Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Program PSR menyediakan dana Rp30 juta per hektar untuk pekebun di tahun pertama. Dana yang tersedia di BPDPKS setiap tahun sebanyak Rp6,7 Triliun. Dia bilang, angkanya besar namun realisasi di 2023 relatif kecil, cuma Rp1,5 Triliun. Apalagi, dari target 180.000 hektar, capaiannya cuma 53.000 hektar.
"Saya ingin dengar kendalanya apa, salah satu adalah rekomendasi dari dinas yang sudah berkali-kali kita rapatkan," kata Airlangga, Jumat.
Kemudian, pasca pencairan dana BPDPKS tahun pertama, tahun kedua sampai keempat, petani bisa menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang besarnya sampai Rp500 juta dengan bunga 6 persen. Airlangga lalu bertanya, apakah KUR untuk replanting di Sumut sudah berjalan apa belum. Serentak hadirin menjawab belum.
"Pertanyaannya, kapan jalan? Bank Sumut dapat jatah alokasi KUR Rp1,3 Triliun. Secara nasional yang kita berikan Rp280 Triliun. Tidak ada alasan replanting tidak berjalan. Oleh karena itu, saya hanya ingin mendengar, kenapa ini tidak jalan?" katanya lagi.
Ketua Koperasi Mitra Petani Mandiri Feriadi menyampaikan kendala pertama yang dihadapi adalah status lahan perkebunan yang sebagian masih masuk dalam kawasan hutan. Padahal sudah dikelola selama 30 tahun lebih.
"Pas diambil titik koordinat ternyata masuk kawasan hutan, terpaksa kita tinggal. Kendala lain adalah posisi lahan yang bersebelahan dengan HGU," kata Feriadi.
Koperasinya merupakan penerima dana program PSR pada 2021. Total luas lahan yang disetujui seluas 543 hektare. Pihaknya berterima kasih dan berharap KUR yang diberikan membantu para petani.
Airlangga membenarkan kalau beberapa kendala yang masuk terkait status lahan. Menurutnya, pemerintah sedang menyelesaikan keterlanjuran lahan ini, targetnya pada 2024 bisa selesai supaya semakin banyak masyatakat yang bisa mendapat fasilitas replanting.
"Para petani minta per hektare Rp25 juta untuk biaya perawatan, sarana dan prasarana. Ini bisa diberikan lewat KUR," ucapnya.
Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar menambahkan, PSR bertujuan menyejahterakan petani dan meningkatkan perekonomian. Kelapa sawit menjadi salah satu komoditi terbesar dengan jumlah produksi 38.731.83 ton dengan luas tanam 20.000-an hektar yang dikembangkan di beberapa kecamatan.
Tingginya daya saing komoditas perkebunan di Deliserdang membuat perkebunan menjadi salah satu subsektor dalam sektor pertanian yang berperan strategis bagi kehidupan masyarakat, baik terhadap ekonomi, ekologi, maupun sosial. PSR menjadi salah satu program strategis nasional
untuk meningkatkan produktivitas dengan menjaga luasan lahan.
"Program Peremajaan Sawit Rakyat bisa dimanfaatkan optimal sekaligus solusi untuk konservasi lingkungan. Semoga bantuan memberi manfaat kepada petani sehingga perkebunan sawit semakin meningkat produksinya, produktivitas, daya saing dan pendapatan masyarakat," kata Ali.
Pilihan Editor: Kapan Prakerja 2024 Dibuka? Cek Syarat dan Cara Daftarnya