TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di level Rp 1.125.000 per gram dalam perdagangan Selasa, 23 Januari 2024. Harga emas Antam ini turun Rp 2.000 jika dibandingkan dengan perdagangan awal pekan, Senin.
Hal yang sama terjadi pada harga jual kembali atau buyback. Hari ini, buyback berada di level Rp 1.023.000 per gram. Harga ini turun Rp 3.000 dari buyback pada perdagangan Senin kemarin.
Adapun sebagaimana PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas Antam yang terdaftar di logammulia.com dalam perdagangan Selasa, 23 Januari 2024:
0,5 gram: Rp 612.500
1 gram: Rp 1.125.000
2 gram: Rp 2.190.000
3 gram: Rp 3.260.000
5 gram: Rp 5.400.000
10 gram: Rp 10.745.000
25 gram: Rp 26.737.000
50 gram: Rp 53.395.000
100 gram: Rp 106.712.000
250 gram: Rp 266.515.000
500 gram: Rp 532.820.000
1.000 gram: Rp 1.065.600.000
Di sisi lain, analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, mengatakan harga emas dunia hari ini berpotensi naik, meski sempat terkoreksi pada sesi sebelumnya.
Perubahan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed, kata Fischer, menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
Menurutnya, pasar emas saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan cermat oleh para investor.
“Harga emas pagi ini menunjukkan stabilitas setelah ditutup di zona merah pada perdagangan Senin kemarin,” ujar Fischer dalam keterangan tertulis, Selasa.
Dalam catatannya, harga emas spot stabil di sekitar US$ 2.022,55/oz, naik tipis 0,02 persen, sementara harga emas berjangka sedikit turun 0,01 pwrsen menjadi US$ 2.021,49/oz pada pukul 07.11 WIB.
Meskipun kedua instrumen tersebut mengalami pelemahan lebih dari 0,34 persen pada Senin kemarin, saat ini emas memproyeksikan support di US$ 2.004,60/oz dan resistance di US$ 2.041,90/oz.
Menurut Fischer, harga emas menghadapi tekanan pada awal pekan ini, dipicu oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Sentral AS alias The Federal Reserve akan menahan suku bunga lebih lama.
“Hal ini terjadi meskipun beberapa permintaan safe haven dan pelemahan dolar memberikan dukungan terhadap logam mulia ini, membuatnya tetap di atas level kunci,” tuturnya.
Emas telah mengalami aksi profit taking pada Januari, terutama setelah trader membatalkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Maret 2024.
Fischer menjelaskan, peningkatan permintaan safe haven, terutama dalam menghadapi konflik di Timur Tengah, telah membantu emas untuk tetap berada di atas level US$ 2.000/oz. “Meskipun dolar mengalami aksi profit taking jangka pendek, emas masih di bawah tekanan potensi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi,” kata dia.
Pilihan Editor: Perbedaan Emas Antam LM CertiCard dengan Emas Retro, Ini 5 Tips Untung saat Menjualnya