- Gibran Sebut Hilirisasi Ciptakan Green Jobs, Ekonom: Pemahamannya Salah Kaprah
Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan sebanyak lima juta lapangan kerja hijau (green jobs) bisa tercipta, salah satunya jika hilirisasi terus diperluas. Ekonom menyebut Gibran salah kaprah.
"Saya kira pemahaman Gibran tentang hilirisasi ini salah kaprah," kata pengamat ekonomi energi UGM Fahmy Radhi saat dihubungi Tempo lewat telepon pada Selasa, 21 Januari 2024.
Fahmy melanjutkan, jika yang dimaksud hilirisasi adalah misalnya nikel dilarang ekspor dan harus diolah di dalam negeri, maka itu juga menimbulkan kerusakan lingkungan. Betapapun smelter-smelter itu bisa menghasilkan produk-produk turunan sampai ke baterai mobil listrik.
"Jadi barangkali yang dimaksud Gibran ini bukan hilirisasi, tapi green economy," tutur Fahmy.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pengolahan hasil tambang yang ada sekarang justru banyak bertentangan dengan green jobs. Jika lingkungannya rusak karena eksploitasi tambang mineral kritis seperti nikel, kata dia, potensi green jobs-nya menjadi negatif. Selain itu, smelter masih menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pembakaran batubara yang rencananya ada tambahan 14 Gigawatt PLTU baru dalam tahap perizinan dan konstruksi.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: CSIS Tanggapi Klaim Gibran tentang Keberhasilan Food Estate: Itu Sawah Palsu…