Sebagai antisipasi, KAI telah menyiapkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di 23 titik lokasi AMUS, yaitu di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, dan Muara Enim.
Selain itu, di Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, dan Lubuklinggau. Kemudian, pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.
"Pemeriksaan secara kontinyu, petugas di lapangan serta disiapkan peralatan mekanik seperti excavator, MTT (tamping machine, suatu alat bantu dalam perawatan jalan rel) untuk mempercepat proses penanganan di lintas jalur apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca," jelas Aida.
Selain itu, KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor/amblas di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan.
"Dampak longsor maupun amblas apabila mengenai rel otomatis akan menggangu operasional kereta, hal itu yang perlu kami minimalisir agar perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar," tutup Aida.
Pilihan Editor: Kemenhub Sebut Bandara Dhoho Beroperasi Bulan Depan