TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri mengungkapkan telah mendengar kabar bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet Presiden Jokowi.
“Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur,” kata ujar Faisal dalam acara Politics Economic Outlook 2024 dalam YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024.
Terkait berita tersebut, Staf Khusus Sri Mulyani, Yustinus Prastowo enggan menjawab atau memberikan konfirmasi. Pesan yang dikirim Tempo hanya dibaca dan panggilan telepon tidak dijawab untuk menanyakan kebenaran berita siapnya Sri Mulyani mundur dari kabinet Jokowi.
Ditunjuk Menjadi Direktur Bank Dunia dan Disebut Masuk Pencalonan Gubernur BI
Berdasarkan kemenkeu, usai menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2008, Sri Mulyani ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada pada 1 Juni 2010. Setelah itu, pada Juli 2016, ia dilantik Jokowi menjadi Menkeu dalam Kabinet Kerja.
Lalu, pada 2019, Sri Mulyani dinilai layak menjadi presiden baru World Bank atau Bank Dunia. Sri Mulyani dianggap sebagai kandidat kuat dan dihormati secara global untuk menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri, Jim Yong Kim.
Menurut Mark Sobel, US Chairman Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF), Sri Mulyani ditunjuk memimpin Bank Dunia sebagai perubahan lantaran sejak didirikan setelah Perang Dunia II 1945 selalu dipimpin Amerika Serikat. Kepergian Kim pun dinilai menjadi kesempatan yang tepat untuk mengubah situasi ini.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak berkomentar banyak terkait penunjukkan Menkeu Sri Mulyani. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu kala itu, Nufransa Wira Sakti menuturkan, Sri Mulyani masih fokus mengurus dan keuangan negara yang menjadi tanggung jawabnya.
Sri Mulyani kemudian menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dari 2010 hingga 2016. Sebenarnya, saat itu Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyoho, kemudian ia mengundurkan diri dan menerima jabatan baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai 1 Juni 2010 hingga ia dipanggil kembali Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, ia mulai menjabat lagi sejak 27 Juli 2016. Padahal saat itu ia diganag-gadang menjadi Presiden Bank Dunia berikutnya.
Sebelumnya,Sri Mulyani juga disebut-sebut masuk bursa pencalonan Gubernur BI menggantikan Perry Warjiyo yang mengakhiri masa jabatannya pada Mei 2023. Merespons pencalonan bursa nama tersebut, Sri Mulyani mengatakan, pemilihan Gubernur BI telah diatur dalam undang-undang (UU).
Menurut UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan disebutkan, pejabat Gubernur BI diusulkan dan diangkat presiden dengan persetujuan DPR. Berdasarkan aturan tersebut, Jokowi akan mengajukan nama calon baru Gubernur BI kepada DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.
Pada 31 Januari 2023, dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2023, Sri Mulyani mengatakan, ia bersama KSSK masih fokus menjalankan tugas yang sekarang sedang diembannya. “Karena ini adalah tugas utama kita yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi,” katanya.
RACHEL FARAHDIBA R | AMELIA RAHIMA SARI | FAJAR PEBRIANTO
Pilihan Editor: Senyum Sri Mulyani di Tengah Isu Mundur dari Kabinet Jokowi