TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Achmad Nur Hidayat, menyebut AMIN bakal menggenjot hiliriasi sawit. Ia mengklaim, produk turunan sawit dalam bentuk makanan juga dapat menyelesaikan permasalahan stunting.
"Kalau kita mengatasi stunting, jangan kasih susu yang impor. Tapi kasih sawit dari yang dihasilkan di dalam negeri sendiri. Kita belum mengembangkan sawit untuk makanan. Kita masih mengembangkannya baru untuk dibakar," ujar Achmad dalam acara Bincang Kompas: Urun Rembuk Bersama Stakeholder Sawit Nasional di Hotel Santika, Jakarta Barat, pada Rabu, 17 Januari 2024.
Achmad mengungkap, kalangan akademisi dan periset sudah menemukan bahwa produk turunan dari sawit sangat bermanfaat dan mengandung gizi. Bahkan, ia menyebut, kandungannya setara dengan asi ibu yang sangat dibutuhkan bayi. "Juga ada riset yang mengatakan kalau sawit itu bisa menghindarkan anak dari stunting," kata Achmad.
Karena itu, AMIN berjanji bakal menggenjot hilirisasi sawit. Ia mengklaim, kebijakan ini nantinya akan menghasilkan nilai tambah bagi banyak stakeholder sawit. Saat ini memang berjalan tanpa banyak intervensi dari negara. Begitu pemerintah akan intervensi, ini akan menghasilkan nilai tambah yang dahsyat. Ini kan bahan bakunya dari alam, dalam negeri," ucapnya.
Achmad mengklaim, sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia harusnya tidak lagi ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO). "CPO ini kan bisa dikembangkan, ekspor tidak hanya bentuknya CPO lagi tapi turunannya. Nantinya tidak hanya minyak goreng, tapi yang memang betul-betul bisa dimasukkan ke dalam tubuh sebagai sumber nutrisi," ujarnya.
Achmad mengklaim, hilirisasi yang digagas Anies-Muhaimin ini lebih baik daripada hilirisasi nikel yang lebih banyak merusak lingkungan.
Pilihan Editor: Peserta Lolos CPNS 2023 Wajib Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Caranya