TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan multifinance milik Bank BRI, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), menargetkan dapat dapat membukukan aset lebih dari Rp 10 triliun pada tahun 2024 ini. Direktur Operasional BRI Finance, Willy Halim Sugiardi, mengatakan mereka telah berhasil membukukan aset lebih dari Rp 9 triliun atau tumbuh sebesar 23,5 persen pada 2023, tertinggi sejak perusahaan berdiri 40 tahun lalu.
"Kami yakin di tahun 2024 ini, aset BRI Finance akan melampaui Rp 10 triliun,” ujar Willy dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Januari 2024.
Willy mengatakan, untuk mencapai target aset terseut, perusahaan mengincar pertumbuhan pembiayaan baru sekitar lebih dari 20 persen pada 2024. BRI Finance akan terus mempertahankan fokus strategi pada segmen konsumer sebagai sumber utama pencapaian target tersebut. Selain itu, BRI Finance juga akan mengarahkan perhatian pada dua segmen potensial, yaitu pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana atau multiguna.
“Kedua segmen ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan (yield) perusahaan,” kata Willy.
BRI Finance, kata Willy, tetap percaya diri terhadap pertumbuhan di tengah perhelatan Pemilu dan peraturan baru OJK soal perlindungan konsumen yang akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku pelanggan, risiko siber, dan implementasi Environmental, Social dan Governance (ESG). Guna memastikan pertumbuhan tersebut, kata Willy, BRI Finance akan mengandalkan sumber pendanaan dari perbankan.
Sinergi dengan perusahaan induk, yaitu BRI, melalui pembiayaan bersama (joint financing) tetap akan menjadi salah satu strategi penting dalam pendanaan. Namun demikian kata Willy, perusahaan akan mempertimbangkan pendanaan dari pasar modal dengan memantau kondisi pasar dan pergerakan suku bunga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan pembiayaan industri multifinance mencapai sebesar 15,42% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 458,7 triliun pada September 2023. Namun demikian, melihat situasi perekonomian domestik dan global pada 2024 yang cukup menantang, industri multifinance akan cukup terdampak. Kenaikan inflasi dan era suku bunga tinggi akan berdampak pada kenaikan suku bunga pembiayaan multifinance dan dikhawatirkan memperlambat penyaluran pembiayaan.
Defara Dhanya Paramitha
Pilihan Editor: Menpan RB Temui DPR Bahas Rekrutmen CASN 2024 Hingga Manajemen ASN