Sementara Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. alias BCA, David Sumual, mangatakan sementara ini pasar finansial bergerak cenderung risk-off sambil menunggu data ketenagakerjaan.
“Rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi di Desember jadi pemicu,” kata David. Dia mengatakan, inflasi Amerika Serikar kembali meningkat pada Desember 2023, di mana tercatat sebesar 3,4 persen secara tahunan (year on year atau yoy).
Sebelumnya, inflasi Amerika Serikat tercatat 3.1 persen (yoy) pada November 2023. Hal ini, kata David, mengurangi ekspektasi pasar terhadap mulainya pemotongan suku bunga The Fed pada Maret mendatang
David memproyeksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.500-15.600 per dolar AS pada awal pekan besok.
Pilihan Editor: KA Pandalungan Anjlok di Stasiun Tanggulangin Sidoarjo, Ini Sejumlah Jalur yang Terdampak