TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti banyaknya anak muda Indonesia yang tidak mau menjadi petani. Keduanya membahas isu tersebut dalam acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024.
Anies dan Ganjar menilai ada sejumlah faktor yang membuat anak muda saat ini enggan untuk terjun langsung ke sawah. Tak hanya itu, keduanya juga membeberkan sejumlah strategi untuk menarik minat anak muda jadi petani apabila menang dalam Pilpres 2024. Berikut adalah strategi Anies dan Ganjar.
Dalam acara tersebut, Ganjar mengungkapkan beberapa alasan mengapa anak muda tidak mau menjadi petani. Ganjar menyebut saat ini banyak anak muda enggan ke sawah karena kotor dan bau. Ditambah lagi dengan tidak adanya insentif yang diberikan anak muda untuk bertani.
"Anak muda saya tanya kenapa gak mau ke sawah, beternak? Karena bau, kotor," kata Ganjar.
Kemudian Ganjar menceritakan bahwa dirinya sempat bertanya kepada beberapa orang tua perihal tersebut. Ternyata, kebanyakan orang tua saat ini tidak ingin anaknya menjadi petani.
"Pertanyaan yang sama saya tanyakan kepada orang tuanya. Siapa di antara bapak ibu yang ingin anaknya jadi petani. Nyaris tidak ada," ujar Ganjar.
Untuk mengatasinya, Ganjar mengaku bakal melakukan modernisasi pertanian. Menurut dia, pemanfaatan teknologi dalam praktik pertanian penting untuk dilakukan. Ganjar mengklaim strateginya itu bisa meningkatkan produksi pertanian di dalam negeri.
“Modernisasi pertanian. Enggak ada pilihan lain," kata Ganjar. Ia juga berjanji akan memberikan pelatihan dan kemudahan bagi petani.
Selain menerapkan modernisasi pertanian, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga akan memberi pelatihan kepada masyarakat. "Kami kasih pelatihan dan teknologi, mudahkan bibit, ada dari lembaga riset BRIN dan perusahaan,” kata Ganjar.
Capres yang diusung PDIP tersebut kemudian merinci mekanisme modernisasi pertanian. "Dimulai dari satu pengolahan tanah dan traktor, teknologi menanamnya tidak lagi mundur, tapi maju seperti transplanter.” Hal ini, menurut dia, bakal mempercepat dan membuat lahan sempit menjadi lebih efisien.
Selanjutnya: Cara Anies Baswedan Dorong Pemuda Menjadi Petani...