Sebagai informasi, Emergency Airworthiness Directive (EAD) tersebut mengharuskan pemeriksaan segera terhadap pesawat Boeing 737-9 MAX yang memiliki pintu darurat bagian tengah non-aktif (mid cabin door plug). EAD ini berlaku untuk sekitar 171 pesawat di seluruh dunia.
Menurut Danang, Lion Air saat ini mengoperasikan tiga unit Boeing 737-9 MAX. Sejak 5 Januari 2024, Lion Air telah melakukan langkah-langkah pencegahan (mitigasi/ preventif). Lion Air sedang melakukan inspeksi lebih lanjut fokus pada mid-cabin emergency exit door, yang melibatkan Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test. "Langkah dimaksud merupakan upaya Lion Air memenuhi standar keselamatan penerbangan yang ketat," kata Danang.
Danang menjelaskan, Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test adalah langkah pemeriksaan pada pintu darurat di bagian tengah pada Boeing 737-9 MAX. Uji operasional dilakukan guna memastikan bahwa mekanisme penguncian pintu darurat berfungsi dengan baik (normal), sehingga pintu dapat dibuka dan ditutup secara efektif.
"Tujuannya untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan mengutamakan bahwa evakuasi dapat dilakukan cepat dan aman apabila terjadi situasi darurat," ucapnya.
Lion Air terus berkoordinasi dengan Boeing, regulator Indonesia, dan otoritas penerbangan sipil terkait dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Lion Air selalu mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi kualifikasi keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai prioritas utama (safety first) dalam setiap aspek operasional dan layanan penerbangan.
Sebelumnya, regulator penerbangan Amerika Serikat FAA menghentikan sementara operasional 171 pesawat jet Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan menyusul ledakan panel kabin yang memaksa jet baru Alaska Airlines melakukan pendaratan darurat.
Sepotong badan pesawat Alaska Airlines robek di sisi kiri jet saat naik setelah lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California, pada hari Jumat, 5 Januari 2023, memaksa pilot untuk berbalik dan mendarat dengan selamat dengan 171 penumpang dan enam awak di dalamnya.
Pilihan Editor: Masyarakat Beralih ke Transportasi Publik, Penjualan BBM Subsidi Jenis Pertalite di Bawah Kuota