TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan pihaknya akan mengevaluasi aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi merek MinyaKita. Menurut dia, harga MinyaKita sudah seharusnya dinaikkan karena biaya produksi yang melambung.
"Harganya bulan depan kami evaluasi, karena kan sudah 1,5 tahun," kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Kamis, 4 Januari 2023.
Kementerian Perdagangan akan memeriksa penerapan kenaikan HET pada akhir Februari atau setelah Pemilu 2024. Pertimbangannya, kata dia, apakah akan tetap Rp 14.000 per liter atau menjadi Rp 15.000 per liter.
Seperti diketahui, produksi Minyakita merupakan program yang dirilis oleh pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng pada 2022 lalu. Produk tersebut saat ini dibanderol Rp 14.000 per liter.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan harga MinyaKita sudah semestinya naik karena biaya pengemasannya yang kini tengah melonjak. "Memang mestinya (naik) karena packaging-nya sudah mahal, cuma nanti lah setelah Pemilu bakal naik Rp 15.000," kata Menteri Perdagangan saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan pada Senin, 12 Desember 2023.
Persoalan MinyaKita ini, menurut Zulhas, akan terus menjadi sorotan Kementerian Perdagangan. Pasalnya, minyak goreng kemasan sederhana itu merupakan salah satu program prioritas pada saat dirinya dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 2022 lalu. Dia diamanatkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menjaga pasokan kestabilan harga minyak goreng.
Adapun sepanjang 2023, ia menyebutkan Kementerian Perdagangan telah menyalurkan minyak goreng untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sebanyak 3,26 juta ton. Dengan rincian 64 persennya merupakan minyak goreng curah dan MinyaKita sebanyak 36 persen.
Zulhas menuturkan MinyaKita dari berbagai produsen dan pengemas telah disalurkan ke 34 provinsi sebagai upaya stabilisasi harga minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya. Menurutnya, program tersebut turut meredam laju inflasi sepanjang 2023. "Ini ikut menurunkan inflasi Indonesia dengan kejadian geopolitik global dan tingginya tingkat inflasi negara-negara di dunia."
Pilihan Editor: Zulhas soal Dituding Politisasi Bansos: Semakin Diomongin, Semakin Bagus