4. Soroti Indikator Ekonomi yang Tak Membaik
Ketika Jokowi baru menjadi presiden Indonesia pada empat tahun periode pertamanya, Rizal Ramli mengkritik sejumlah indikator ekonomi yang tak kunjung membaik. Hal ini disampaikannya melalui cuitan di akun X (dulu twitter) pribadinya.
“Ini mah lucu banget wong 3 tahun terakhir ekonomi mandek di 5%, utang nambah Rp 1,47 T per hari, resiko makroekonomi naik 2 tahun terakhir, Rupiah terpuruk dalam sejarah. Tim Ekonominya mediocre kok berani2nya jual mimpi!” tulisnya dalam cuitan di akun X, @RamliRizal, Jumat, 19 Oktober 2018.
5. Sebut Kebijakan Makro Ekonomi Buat Perekonomian Merosot
Rizal Ramli sering kali mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah Jokowi dalam memperbaiki perekonomian Indonesia. Dalam mengambil kebijakan di sektor makro ekonomi, dia menilai kebijakan pemerintah saat itu masih terlihat konservatif. Bahkan menurutnya, langkah pengetatan kebijakan makro ekonomi justru semakin membuat perekonomian Indonesia merosot.
“Kalau cara pengambilan kebijakan di dalam makro ekonomi sangat super konservatif yaitu ‘austerity’ atau pengetatan pada saat ekonomi sedang mengalami perlambatan, maka jangan aneh ekonominya itu nyungsep. Paling muter-muter di sekitar lima persen,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 26 September 2018.
6. Kritik Pemerintah yang Pro China
Rizal Ramli pernah mengkritik pemerintah yang dianggapnya terlalu pro terhadap Cina. Hal ini disampaikannya saat acara pelepasan ratusan pemudik asal Sumatera Barat bertema ‘Pulang Basamo’ di kompleks Masjid At-Tin Jakarta, Ahad, 17 Juni 2018.
“Kita tidak boleh menjadi antek-antek Amerika ataupun Beijing. Kita harus independen,” ujar Rizal.
Saat itu, Rizal Ramli mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 secara independen. Oleh karena itu, dia berujar akan mengembalikan politik luar negeri Indonesia menjadi independen dan bebas aktif.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Jokowi Kenang Rizal Ramli: Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis