Namun, jika Pilpres berjalan dua putaran, maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni 2024. Oleh karena itu, kata Ibrahim, ekonomi Indonesia belum tentu lebih baik dari tahun 2023 karena adanya Pilpres 2024.
Analis itu juga memperingatkan agar para calon presiden dan wakil presiden untuk tidak membuat kegaduhan. “Ini demi mengantisipasi agar investor tidak menempatkan uang mereka di luar negeri,” kata dia. Menurutnya, Pilpres yang damai akan membuat investor tidak takut untuk menempatkan dananya di pasar dalam negeri.
Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan tahun politik 2024 harus dicermati dengan baik. Terlebih, dengan adanya sejumlah negara didunia juga akan menyelenggarakan Pemilu, termasuk India, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
“Pemilu India bakal berpengaruh terhadap dinamika politik di Asia, mengingat populasi negara tersebut yang sangat besar,” ujar Ibrahim. Selain itu, jika ada pergantian kepemimpinan dari Partai Demokrat ke Partai Republik di Amerika Serikat, kebijakan politik dunia juga bisa ikut berubah.
Pilihan Editor: 7 BUMN Resmi Dibubarkan, Bagaimana Nasib Karyawan?