TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024 bakal mengalami stagnasi.
"Saya kira potensi ancaman ekonomi kita di tahun depan itu ada kemungkinan stagnasi, bahkan mungkin sedikit melambat walaupun tidak besar," ujar Tauhid ketika dihubungi di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.
Ia lalu menjelaskan faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi di Tanah Air adalah perlambatan ekonomi global. Hal ini terlihat dari melemahnya permintaan ekspor Indonesia, terutama dari Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
"Kita masih punya masalah dari sisi penurunan ekspor impor sampai tahun depan, harga komoditas masih belum bergejolak baik akibat pelemahan ekonomi dunia, sehingga itu yang membuat ekonomi kita tidak bertumbuh tinggi," tutur Tauhid.
Tak hanya itu, Tauhid juga menyebutkan adanya faktor domestik yang mempengaruhi ialah daya beli masyarakat Indonesia yang melemah. Hal ini juga turut menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi.
"Walaupun pemerintah menyiapkan bantuan sosial untuk masyarakat untuk menjaga daya beli, tetapi nilai bansos yang diberikan kepada masyarakat itu nggak cukup untuk meningkatkan daya beli," ucap Tauhid. "Jadi rata-rata hanya untuk mempertahankan dari kenaikan harga yang bersifat volatile food."
Oleh sebab itu, Tauhid menyebutkan ada sejumlah kebijakan yang perlu digenjot pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada tahun depan. Tiga langkah itu mulai dari memperkuat ekonomi domestik dengan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor ke negara-negara yang pertumbuhan ekonominya masih bagus.
Kedua, pemerintah perlu meningkatkan daya beli masyarakat melalui efektivitas bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan penyediaan fasilitas pendukung. Ketiga, pemerintah agar meningkatkan masyarakat kelas menengah melalui program-program yang tepat sasaran.
"Kita harus meningkatkan kelas menengah kita yang tidak tersentuh bantuan, tidak tersentuh program dari pemerintah tapi mereka jumlahnya banyak. Untuk itu perlu pemerintah membuat program karena mereka juga merupakan penggerak penting perekonomian," ucap Tauhid.
Lebih jauh, Tauhid berharap dengan adanya momentum tahun politik pada 2024, pemerintah bisa memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. "Momentum ini harus dikawal agar nantinya terjadi perbaikan di perekonomian kita agar lebih baik lagi."
ANTARA
Pilihan Editor: Prabowo - Gibran Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6-7 Persen, TKN: Langkah Pertama Hilirisasi