TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 500 karyawannya hingga kuartal III 2023. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengatakan langkah ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk memperbaiki kinerja dengan mengurangi beban perusahaan.
“Kami sudah lakukan rightsizing itu sekitar 500 orang, dan selanjutnya kami akan melakukan rightsizing dengan pencapaian mungkin disesuaikan dengan jumlah pegawai kami ini mampunya berapa orang,” ujar Hanugroho dalam Public Expose Tahunan 2023, dikutip melalui YouTube Stockbit, Senin, 25 Desember 2023.
Adapun perseroan telah melakukan pemangkasan pegawai dari sebelumnya berjumlah 2.000 orang karyawan, kini berkurang menjadi 1.500 orang.
Ke depan, kata Hanugroho, perusahaan masih berpotensi melanjutkan pengurangan karyawan, tapi hal ini akan disesuaikan berdasarkan hasil evaluasi. “Kami melakukan evaluasi dan review, kira-kira berapa persen target rightsizing nanti ke depan," tuturnya.
Hingga kuartal III 2023, langkah efisiensi pegawai ini berhasil mengurangi beban umum administrasi perusahaan 8 persen. “Meskipun saat ini sudah melakukan hampir 18 persen dan efisiensi nilai beban umum administrasi kanu sekitar 8 persen, dan ini pun kami akan tetap melakukan program efisiensi ke depan," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan perseroan saat ini fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur dan proyek strategis nasional yang sedang berjalan.
Per November 2023, Waskita Karya memiliki total 90 proyek berjalan dengan total nilai kontrak Rp 52,7 triliun. “Berdasarkan dari segmentasi proyek, total nilai kontrak tersebut bersumber dari proyek konektivitas infrastruktur sebesar 60 persen, sumber daya air sebesar 17 persen, gedung sebesar 13 persen, EPC dan anak usaha sebesar 10 persen,” ucap Ermy.