Ke depan, Perry melanjutkan, BI akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Khususnya dari sisi permintaan,” tutur Perry.
Sedangkan perekonomian dunia, menurut Perry, masih melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mulai mereda. BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 sebesar 3,0 persen dan melambat menjadi 2,8 persen pada 2024.
Perry menuturkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan India 2023 lebih baik dari prakiraan awal. “Ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah,” kata Perry
Sementara itu, ekonomi Cina melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas. Inflasi di negara maju, termasuk di Amerika, kata Perry, dalam kecenderungan menurun tetapi tingkatnya masih di atas sasaran.
Pilihan Editor: Apindo Sebut Kebijakan Hilirisasi Jokowi Perlu Dievaluasi, Apa Sebabnya?