TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia alias Iskindo M Abdi Suhufan menyoroti rencana Menteri Kelautan dan Perikanan atau KKP Sakti Wahyu Trenggono yang akan membuka kembali ekspor benih lobster atau benur. Ia menyebut, terdapat tiga catatan yang perlu diperhatikan KKP mengenai hal itu.
Pertama, kata Abdi, rencana tersebut tentunya perlu dilakukan dengan hati-hati sebab ekspor benur sebelumnya telah menimbulkan masalah hukum kepada pihak-pihak yang terlibat.
"Artinya penyediaan data, penyusunan kebijakan, tata kelola dan lain-lain mesti dilakukan secara transparan dan melibatkan publik atau stakeholder utama dalam urusan lobster," kata Abdi dalam keterangannya kepada Tempo pada Rabu, 20 Desember 2023.
Kedua, pola investasi yang dimaksud menteri KKP harus memberikan manfaat ydang besar bagi pemerintah Indonesia. Artinya, kemajuan teknologi yg dimiliki oleh Vietnam dalam waktu cepat dapat ditransfer kepada pelaku usaha dan pembudidaya lobster dalam negeri.
Tiga, KKP perlu menyusun strategi nasional tentang pengembangan budidaya lobster nasional dari hulu ke hilir. "Sejauh ini belum ada keseriusan. Seperti sudah minder duluan melihat apa yg terjadi di Vietnam," ujarnya.
Menteri Trenggono sebelumnya menyatakan adanya peluang pemerintah membuka kembali ekspor benih bening lobster atau benur yang sebelumnya dilarang oleh Menteri KKP terdahulu, Susi Pudjiastuti.
Trengono menyebut, saat ini pemerintah masih melakukan kajian mengenai hal itu. Namun, ia memastikan pihaknya memiliki syarat untuk membuka kembali ekspor benur. Nantinya, negara yang ingin melakukan impor benur harus berinvestasi atau melakukan budi daya lobster terlebih dahulu di Indonesia.
"Secepat mungkin (pengkajian kebijakan ekspor benur selesai). Tahun depan harus bisa," ujar Trenggono usai acara Pertemuan Nasional Pembangunan Perikanan Budi Daya Berbasis Ekonomi Biru di Ritz Carlton Jakarta Selata, pada Senin, 18 Oktober 2023.
Ia mengungkap, salah satu negara yang dibidik menjadi tujuan ekspor benur adalah Vietnam. Saat ini, 100 persen benur di Vietnam berasal dari Indonesia, sedangkan potensi ekspor lobster Vietnam mencapai US$ 2,5 miliar.
Menurutnya, semenjak pemerintah menutup ekspor benur, penyelundupan justru terjadi. "Sementara saya tutup (izin ekspor), nah bocor ke mana-mana," ujar Trenggono.
YOHANES MAHARSO | CAESAR AKBAR
Pilihan Editor: Susi Pudjiastuti Buka Suara soal Rencana Menteri KKP Buka Keran Ekspor Benur: Sebaiknya Tidak Boleh