TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023 untuk negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik menjadi 4,9 persen untuk tahun ini dari perkiraan 4,7 persen pada September 2023.
Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh permintaan domestik yang kuat mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan di Republik Rakyat Cina (RRC) dan India.
“Negara-negara berkembang di Asia terus tumbuh dengan pesat, meskipun kondisi global sedang penuh tantangan,” kata Kepala Ekonom ADB Albert Park, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.
Park menambahkan, inflasi di negara-negara berkembang Asia-Pasifik juga secara bertahap mulai terkendali. Namun, dirinya mengingatkan bahwa risiko masih tetap ada, mulai dari kenaikan suku bunga global hingga risiko iklim seperti El Nino.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintahan di Asia dan Pasifik perlu tetap waspada untuk memastikan perekonomian domestik tetap berdaya tahan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Adapun ADB memperkirakan ekonomi China tumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun ini, meningkat dari prediksi sebelumnya yang sebesar 4,9 persen, setelah konsumsi rumah tangga dan investasi publik mendorong pertumbuhan pada kuartal ketiga.
Proyeksi inflasi 2023 ADB