TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Tutuka Ariadji buka suara soal harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite, seiring turunnya harga minyak dunia. Menurutnya, saat ini harga Pertalite belum bisa direvisi.
"Kalau harga minyak dunia sekitar US$ 60 (per barel), kami lihat lagi," kata Tutuka ketika ditemui di Kompleks Kementerian ESDM pada Rabu, 13 Desember 2023. "Sekarang juga sudah lumayan tajam turunnya."
Menurut Tutuka, harga minyak dunia ini dipengaruhi permintaan dari Cina. Sebab, Cina merupakan negara dengan demand terbesar. Pasalnya, kata Tutuka, pengurangan produksi yang sudah dilakukan OPEC tidak berpengaruh pada harga.
"Mungkin penurunan demand-nya besar atau ada hal lain di pasar sana yang kita tidak tahu," ujar Tutuka.
Harga minyak dunia melanjutkan penurunannya pada Rabu, 13 Desember 2023, usai turun lebih dari 3 persen ke posisi terendah dalam enam bulan terakhir. Hal ini terjadi karena ada kekhawatiran kelebihan pasokan dan permintaan.
Selanjutnya: Harga minyak mentah berjangka Brent untuk Februari turun....