TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, menyoroti upah murah. Seperti apa pernyataan lengkapnya?
"Dan rakyat Indonesia, kami sudah bosan, rakyat kami selalu dapat upah-upah murah," kata Prabowo dalam acara Puncak Peringatan HUT Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke-9, dipantau dari YouTube PSI yang ditayangkan pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Prabowo menyebut, Indonesia ingin menjadi bangsa yang sama dengan bangsa-bangsa maju. "UMR-UMR (upah minimum regional) enggak ada lagi! Bangsa Indonesia tidak mau jadi bangsa UMR!" ucap dia.
Prabowo menceritakan, selalu ada orang-orang yang sangsi apakah gagasannya bisa terwujud. Menurut Prabowo, orang seperti itu sudah menyerah sebelum bertarung.
"Saya katakan, bisa. Indonesia bisa, dan Indonesia akan," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti sejumlah pihak yang mencibirnya joget-joget. Pihak-pihak tersebut mengatakan calon presiden harus memberi gagasan.
"Gagasan kami paling hebat saudara-saudara sekalian! Enggak usah ragu! Gagasan Koalisi Indonesia Maju sudah hebat, paten!" ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, gagasan yang dia usung sudah dipelajari. Gagasan tersebut juga bisa dipertanggungjawabkan.
Pada awal bulan lalu, Prabowo meminta buruh untuk tak terus mendesak kalangan pengusaha menaikkan upah. Apalagi jika perusahaan tempat para bekerja sedang merugi.
"Jangan kau tuntut pengusaha, kalau tidak untung. Jangan mencoba mencekik pengusaha, kalau pengusaha ditekan dia bisa pindah ke negara lain," ujar Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Rabu, 8 November 2023.
Pernyataan itu sontak menuai respons Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. “Pernyataan Capres Prabowo keliru,” ujar Said Iqbal lewat keterangan tertulis pada Kamis, 9 November 2023.
Menurut Said Iqbal, pernyataan itu memperlihatkan bahwa Prabowo tidak memahami dunia perburuhan, bahkan terkesan tidak berpihak pada kepentingan buruh. Dia menjelaskan pernyataan itu muncul karena Prabowo dibisiki orang-orang sekitarnya yang patut diduga “ingin cari muka” kepada pengusaha agar mendapat dukungan dari pengusaha.
Bahkan, Said Iqbal yang juga Presiden Partai Buruh itu berujar, tidak menutup kemungkinan, karena keinginan untuk mendapat dukungan finansial. Para “pembisik” ini, kata dia, sangat berbahaya bagi Prabowo jika ingin mendapatkan dukungan dari kalangan buruh.
Said Iqbal juga memberikan saran bagi Prabowo dan calon presiden lainnya bahwa isu upah dan jaminan sosial serta penciptaan lapangan kerja dan hapus outsourcing adalah isu arus utama di kalangan buruh. Oleh karena itu, jika salah bicara dan keliru, maka akibatnya tidak akan mendapat dukungan buruh kepada para capres tersebut.
AMELIA RAHIMA SARI | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Anies Belum Pasti Batalkan IKN, Timnas AMIN: Lihat Dulu Keuangan Negara, Layak atau Tidak