TEMPO.CO, Jakarta - Nilai Kredit Usaha Rakyat atau KUR per 6 Desember 2023 yang disalurkan ke 4,15 juta debitur tercatat sebesar Rp 232,16 triliun. Data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Koperasi dan UKM juga menunjukkan, dari angka itu, baru 78,17 persen dari target penyaluran kredit sebesar Rp 297 triliun yang tercapai.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi atas penyaluran kredit. Dari hasil monitoring dan evaluasi pada 23 provinsi selama periode Agustus hingga Oktober 2023, diketahui masih ada pelanggaran dalam penyaluran kredit ke UMKM.
Hasil monitoring dan evaluasi di 23 provinsi dengan total responden 1.047 debitur itu, kata Yulus, menunjukkan masih ada permintaan agunan tambahan untuk pinjaman KUR. Padahal pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 1 Tahun 2023 diatur bahwa untuk pinjaman di bawah Rp 100 juta, bank tidak diperbolehkan meminta agunan tambahan.
Namun, dalam survei ini diketahui ada 144 debitur yang harus menyerahkan agunan tambahan untuk pinjaman KUR. "Sekitar 16,1 persen,” kata Yulius dalam konferensi pers di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.
Adapun jenis agunan paling banyak digunakan debitur adalah untuk BPKB sebanyak 51 debitur, dan 45 debitur menggunakan untuk sertifikat tanah/rumah/sawah. Secara keseluruhan, ada 93 persen debitur menggunakan KUR untuk modal kerja, seperti membeli bahan baku dan peralatan untuk menunjukkan keberlangsungan usaha.
Sementara 6 persen debitur menggunakan KUR untuk investasi seperti membeli tanah/lahan, membuka kios/cabang baru, serta tambahan agunan. Berikutnya, 1 persen debitur menggunakan KUR untuk keperluan lainnya seperti melahirkan, merenovasi rumah, beli kendaraan, dan lainnya.
Lebih lanjut, Yulius menyebut terdapat 2 responden penerima KUR atau sekitar 0,2 persen merupakan guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan. "Pada dasarnya itu tidak boleh PNS menerima KUR," kata Yulius.
Pilihan Editor: Pemeran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, BRI Gandeng 700 UMKM