TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi terus mendorong agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa terus naik kelas. Tidak hanya menguasai pasar lokal, UMKM juga perlu menembus pasar global.
Namun, saat ini posisi Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. “Kalau kita lihat memang masih belum besar, UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor baru 15,7 persen,” ujar Jokowi dalam acara pembukaan Brilianpreneur, dikutip melalui YouTube Bank BRI, Kamis, 7 Desember 2023.
Angka ini, kata Jokowi, masih jauh di bawah negara tetangga, saat capaian Singapura 41 persen, Thailand 29 persen, dan Myanmar 24 persen. “Ini yang menjadi pekerjaan besar untuk kita,” tuturnya.
Selain menguasai pasar dalam negeri, Jokowi mengingatkan para usaha pelaku UMKM untuk tidak melupakan pasar global. “Harus menguasai pasar lokal karena pasar kita besar sekali, tetapi juga tidak melupakan yang namanya pasar ekspor dan pasar global,” kata kepala negara itu.
Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan telah berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yakni mencapai 61 persen. “Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM, ini yang penting," ucapnya.
Pilihan editor: Prabowo - Gibran Bakal Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi Jokowi, tapi Belum Tentu Larang Ekspor