TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas sekaligus Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Arief Prasetyo Adi mengaku mendukung program yang tengah digarap Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman. Program tersebut adalah pemanfaatan 1,5 juta hektare rawa-rawa untuk lahan pertanian.
"Saya mendukung Pak Mentan, beliau sekarang lagi keliling-keliling menanam di rawa menyiapkan benih, penyuluh, dan pupuk yaudah kita dorong," kata Arief kepada Tempo, Sabtu, 2 Desember 2023.
Ia berujar, hasil dari program tersebut akan terlihat dalam tiga bulan mendatang. Nantinya, Bapanas melihat hasil amatan dari Badan Pusat Statistik atau BPS. Dia berharap, langkah ini dapat meningkatkan produksi beras di Tanah Air dan menekan jumlah impor.
Terlebih, kata Arief, berdasarkan hasil amatan BPS, produksi padi di dalam negeri masih rendah yakni sekitar 1,2 juta ton. Artinya, total lahan pertanian ini masih di bawah 1 juta hektare. Karena itu, Arief menekankan Indonesia harus menambah laan pertanian hingga di atas juta hektare. "Kementan harus solid untuk mempersiapkan produksi dalam negeri," tuturnya.
Arief menggarisbawahi Indonesia harus meningkatkan produksi pangan di dalam negeri. Sebab meskipun keputusan impor adalah langkah yang mudah, ia menilai masalah baru akan muncul apabila nilai tukar dolar sedang tinggi atau negara pengimpor tengah menghentikan ekspor pangannya.
Impor pangan masih diperlukan