“Tidak hanya itu, KKP lepas pantai pun dapat dikembangkan untuk melindungi area yang memiliki
signifikansi budaya, seperti situs arkeologi bawah air atau area yang memiliki kepentingan historis
bagi masyarakat adat,” sebut Victor.
KKP lepas pantai adalah nama generik untuk konservasi. Namun demikian model konservasi lainnya yaitu OECM (other effective conservation measures) di lepas pantai seperti “penutupan kawasan (closed area), penutupan musim (closed season), atau bentuk tatakelola lainnya yang bertujuan untuk keberlanjutan, peningkatan produktivitas, dan pemerataan pemanfaatan sumberdaya.
KKP lepas pantai ini diperuntukkan di kawasan di atas 12 mil, utamanya di zona ekonomi eksklusif.
Jimy Kalther, Marine Ecology Specialist Konservasi Indonesia menjelaskan, dari penelitian yang telah dilakukan, skema penerapan offshore MPA dapat menjadi alat yang digunakan untuk mempermudah pemulihan stok ikan-ikan ekonomis penting.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang menganggap penangkapan ikan di laut lepas dapat dilakukan sebanyak-banyaknya karena ikan-ikan tersebut akan terus berkembang biak. “Penangkapan ikan yang terus menerus itu tentunya akan berujung pada habisnya jumlah ikan di
satu wilayah," tuturnya.
Oleh sebab itu, menurut dia, melalui rencana offshore MPA ini juga diharapkan bisa memfasilitasi ikan
untuk memulihkan stoknya. "Nantinya, lokasi ikan memijah itu yang akan terlindungi, sekaligus
mencegah ikan-ikan yang sedang memijah untuk tidak tertangkap oleh nelayan,” kata Jimy.
Rancangan offshore MPA juga mempertimbangkan karakteristik ekologi dan oseanografi dalam penentuan areanya. Dia mengatakan, kawasan perairan lepas Pantai yang sebelumnya dianggap memiliki karakteristik homogen, ternyata memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. “Artinya, ada satu nilai penting yang harus kita lindungi dari kawasan konservasi perairan ini selain meningkatkan target perluasan kawasannya,” imbuh dia.
Augy Syahailatua, peneliti ahli utama Oseanografi Biologi Badan Riset Inovasi Nasional, menambahkan, kawasan konservasi perairan lepas pantai menjadi sangat penting karena memiliki manfaat.
“Kawasan lepas pantai membantu melindungi ekosistem laut dan keanekaragaman hayati dengan menyediakan perlindungan bagi berbagai spesies biota laut, berperan sebagai alat pengelolaan perikanan dengan menjaga kesehatan populasi spesies target, dan mencegah eksploitasi sumber daya ikan berlebihan,” paparnya.
Hal ini juga dapat mendukung terjadinya efek limpahan (spillover effect), di mana populasi ikan di dalam KKLPLP bermigrasi ke wilayah sekitarnya, sehingga memberikan manfaat bagi perikanan di wilayah tersebut.
“Selain itu juga berkontribusi terhadap ketahanan ekosistem laut secara keseluruhan dengan
memungkinkan ekosistem laut pulih dari dampak aktivitas manusia, seperti tekanan penangkapan
ikan dan perusakan habitat,” kata Augy.
Pilihan Editor: Pemikiran Ganjar Pranowo tentang Pengembangan Ekonomi Biru