TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal kebijakan Pemerintah Jepang yang mewajibkan wisatawan dari Indonesia melakukan tes tuberkulosis (TBC) mulai tahun depan. Tes TBC dilakukan khusus untuk wisatawan yang berkunjung ke Jepang selama lebih dari tiga bulan.
Sandiaga mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Namun yang jelas, kata dia, tes TBC tidak berlaku di destinasi wisata di Indonesia. Misalnya, untuk berkunjung ke desa wisata.
"Wisata di Indonesia sangat terbuka," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno pada Senin, 20 November 2023. "Jadi, kita liburan di Indonesia saja."
Adapun rencana Jepang mewajibkan tes TBC mulai 2024 sebelumnya disampaikan Menteri Kesehatan Keizo Takemi, seperti dilansir dari The Asahi Shimbun. Selain Indonesia, Jepang mewajibkan tes TBC untuk wisatawan dari Filipina, Vietnam, Tiongkok, Nepal, dan Myanmar. Sebab, kata Takemi, banyak pasien TBC baru di Jepang berasal dari negara-negara tersebut.
Oleh sebab itu, Pemerintah Jepang meminta wisatawan asing dari keenam negara itu untuk melakukan tes TBC di institusi medis yang ditunjuk pemerintah Jepang. Tes dilakukan sebelum mereka melakukan perjalanan ke Jepang. Jika hasil tes mereka positif, Jepang tidak akan mengeluarkan visa kepada mereka.
“Kami sedang melakukan persiapan implementasi secepatnya,” kata Takemi. “Kami berharap dapat memulainya pada tahun fiskal berikutnya.”
Menurut kementerian kesehatan, 10,235 pasien TBC baru terdaftar di Jepang pada 2022. Namun sejak 2021, jumlah kasus TBC telah turun di bawah 10 per 100.000 penduduk, menjadikan Jepang sebagai negara “endemis rendah” untuk TBC menurut klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Adapun 11,9 persen pasien TBC baru berasal dari luar negeri, dan rasionya terus meningkat.
Ada juga kasus orang-orang dari negara-negara dengan tingkat TBC tinggi yang mengidap penyakit ini ketika berada di Jepang. TBC yang resistan terhadap obat juga menjadi masalah di luar negeri.
Karena meningkatnya jumlah pasien TBC kelahiran luar negeri di Jepang, kementerian pada 2018 memutuskan untuk memperkenalkan tes tersebut. Awalnya, skrining TBC akan dilaksanakan pada atau setelah tanggal 1 Juli 2020 di setelah koordinasi dengan negara-negara tersebut selesai. Namun rencana tersebut tertunda.
RIRI RAHAYU | MILA NOVITA
Pilihan Editor: Dampak Konser Coldplay ke Ekonomi RI Masih Dihitung, Sandiaga Optimistis Lampaui Target