2. Tidak Menutup Toko di Israel karena Politik
Manajemen Starbucks Indonesia juga membantah kabar jika perusahaannya menutup toko di Israel karena alasan politik. Dijelaskan bahwa setelah berdiskusi selama berbulan-bulan dengan mitra bisnis di Israel, perusahaan akhirnya sampai pada keputusan damai untuk menutup tokonya.
“Kita tidak mengambil keputusan bisnis berdasarkan isu politik. Kami memutuskan untuk membubarkan kemitraan kami di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional yang kami alami di pasar tersebut,”
3. Rencana Buka Kembali Starbucks di Israel
Pada 2003 silam, Starbucks memutuskan untuk menutup gerai dan membubarkan kemitraan di Israel karena tantangan operasional yang dialami perusahaan di wilayah tersebut. Meski begitu, rencana pembukaan toko kembali di Israel akan dilihat berdasarkan kecocokan untuk merek Starbucks di pasar.
“Kami akan bekerja sama dengan mitra lokal untuk menilai kelayakan menawarkan merek kami kepada komunitas tersebut. Oleh karena itu, kami akan terus menilai semua peluang berdasarkan hal ini,” bunyi pernyataan tersebut.
Manajemen mengungkapkan saat ini perusahaan akan terus mengembangkan bisnisnya di Timur Tengah karena merasa sangat puas dengan penerimaan masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, Starbucks juga akan terus bekerja sama dengan Alshaya Group, partner bisnis di Timur Tengah, dalam mengembangkan rencananya di wilayah tersebut.