TEMPO.CO, Jakarta - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel menyita perhatian masyarakat dunia. Berbagai dukungan pun digaungkan untuk warga Palestina yang menjadi korban kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Salah satu caranya adalah dengan menyuarakan seruan boikot terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel.
Starbucks, perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat, diduga menjadi satu di antara beberapa perusahaan yang memberikan dukungan kepada Israel. Selain itu, muncul juga isu mengenai perusahaan yang memberikan sumbangan terhadap Israel untuk melakukan agresi terhadap Palestina.
Menanggapi hal itu, manajemen Starbucks Indonesia pun buka suara. Melalui situs resminya, starbucks.co.id, toko kopi yang identik dengan warna hijau itu memberikan klarifikasi atas berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada perusahaannya. Berikut rangkuman informasi mengenai fakta-fakta penting pernyataan Starbucks.
1. Starbucks Bantah Beri Dukungan Finansial Ke Israel
Manajemen Starbucks Indonesia membantah isu mengenai perusahaan yang diduga memberikan sumbangan atau dukungan finansial kepada Israel. Melalui pernyataan resminya, manajemen mengungkapkan bahwa baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel dengan cara apapun.
“Tidak. Ini sama sekali tidak benar. Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat. Starbucks adalah perusahaan publik dan oleh karenanya diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement,” tulis manajemen Starbucks Indonesia dikutip pada Jumat, 17 November 2023.
Selain itu, manajemen juga membantah isu mengenai perusahaan yang pernah mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah Israel dan/atau tentara Israel. “Tidak. Ini sama sekali tidak benar,” tulisnya lagi.