Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Sentral Tak Bisa Paksakan Bank Turunkan Bunga  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Meski telah memangkas lagi tingkat suku bunga acuan, bank sentral mengaku tak bisa memaksa perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Keputusan penurunan suku bunga diserahkan pada perbankan lantaran bank memiliki perhitungan sendiri perihal likuiditasnya.

"Kami hanya bisa memberikan guidance (panduan)," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono usai rapat kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu (3/6).

Pelaksana Tugas Gubernur Miranda Swaray Goeltom menambahkan, Bank Indonesia akan menggelar pertemuan dengan perbankan untuk mendiskusikan cara mengurangi biaya dana yang masih mahal sehingga bunga kredit dapat segera diturunkan. Saat ditanya apakah bank sentral akan mengambil langkah lebih tegas, ia menjawab, "Itu sudah cukup tegas."

Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ramson Siagian mendesak bank sentral bersama pemerintah bertindak lebih serius untuk menurunkan suku bunga. "Keduanya harus lebih proaktif," ucapnya.

Jika dialog dan diskusi saja tak mempan, ia menyarankan pemerintah berinovasi memberi insentif pada bank yang mau mengurangi bunganya. Misalnya, pemerintah menyimpan dananya yang belum dibelanjakan di bank tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimanapun, bank sentral optimistis suku bunga akan segera turun dan penyaluran kredit akan meningkat di semester kedua. "Dengan perekonomian yang membaik, bank akan lebih mudah memberikan kredit," ucap Hartadi.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan pada Rabu ini suku bunga acuan bank sentral atau BI Rate kembali dipangkas untuk ketujuh kalinya sejak Desember 2008. Kali ini suku bunga acuan dipotong 0,25 persen menjadi 7 persen.

Angka ini merupakan tingkat terendah sejak suku bungan acuan diperkenalkan sebagai instrumen moneter pada Agustus 2005. Total bunga yang telah dipangkas sejak Desember hingga saat ini sebesar 250 basis point atau 2,5 persen.

BUNGA MANGGIASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.