3. Nestle Indonesia
PT Nestle Indonesia dikabarkan melakukan PHK terhadap 126 pekerjanya di Pabrik Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Manajemen perusahaan menanggapi kabar tersebut dengan mengatakan bahwa perusahaan tengah menyesuaikan bisnisnya, sehingga menjadi lebih tangkas dan efisien.
“Sebagai hasil dari perubahan ini, dengan menyesal, beberapa peran karyawan akan terdampak,” kata Manajemen Nestlé Indonesia lewat pernyataan resminya, dikutip Kamis, 16 November 2023.
Meski begitu, manajemen tidak menyebutkan jumlah karyawan yang di-PHK dan juga tidak mengonfirmasi ada 126 pekerja di Pabrik Kejayan yang terdampak. Di sisi lain, Serikat Buruh Nestle Indonesia Kejayan (SBNIK) menyayangkan efisiensi yang dilakukan dalam waktu singkat. Menurut Serikat Buruh, pemberitahuan secara mendadak ini baru terjadi pertama kali setelah Pabrik Nestlé Kejayan berdiri selama 35 tahun.
“Ini berdampak kepada anggota SBNIK sejumlah 126 orang anggota diberikan Surat Pembebastugasan dari kewajiban bekerja, setelah Pengusaha melakukan Townhall Business Update pada 31 Oktober 2023,” ujar SBNIK dalam keterangan resminya.
4. Smartfren
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja atau DPP Aspek Indonesia mengungkapkan sebanyak 100 karyawan PT. Smartfren Telecom Tbk. terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak sampai Agustus 2023. Director Investor Relations & Media Smartfren, Gisela Yenny Lesmana, tidak menampik adanya PHK di tubuh perusahaan.
“Perusahaan berinisiatif menajamkan strategi bisnis, benchmarking dan memperbaiki kinerja, seperti redefinisi tugas dan fungsi kerja,” katanya dalam keterangan resmi pada Selasa, 26 September 2023.
5. Puma
PT Horming Indonesia selaku pemegang lisensi produksi sepatu merek Puma di Cikupa, Tangerang, terpaksa memberhentikan 600 dari total 2.400 karyawannya. Kepastian PHK ratusan orang tersebut disampaikan manajemen perusahaan ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang. Kepada Tempo, Kepala Disnaker Kabupaten Tangerang mengungkapkan alasan PHK ini adalah karena pesanan yang sepi setelah pasar Puma di Eropa lesu.
6. Toko Buku Gunung Agung
Toko Buku Gunung Agung menambah panjang daftar perusahaan Indonesia yang PHK karyawan di 2023. Direksi perusahaan menyebutkan bahwa penonaktifan karyawan ini merupakan upaya efisiensi sejak pandemi Covid-19. Adapun langkah ini dipilih sebagai cara untuk tetap bertahan menjaga kelangsungan usaha sekaligus mengatasi kerugian.