TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat terjadi lonjakan jumlah penumpang kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu,15 November 2023. Lonjakan ini terkait dengan diselenggarakannya konser oleh grup band Coldplay di Jakarta.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, pada 14 - 15 November 2023 terdapat 15.687 penumpang KA Jarak Jauh yang tiba di Stasiun Gambir. "Jumlah itu meningkat 30 persen dibanding periode pekan lalu tgl. 7 - 8 November 2023 sebanyak 12.033 penumpang," kata Joni dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 15 November 2023.
Para peserta konser juga memiliki alternatif menggunakan commuter line sebagai sarana transportasi menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno atau GBK, di mana konser tersebut diselenggarakan. Setidaknya terdapat tiga stasiun commuter line yang terdekat dari GBK, yaitu Stasiun Palmerah, Stasiun Karet, dan Stasiun Sudirman.
“KAI berkomitmen untuk terus melayani pelanggan yang menggunakan kereta api untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk menyaksikan konser Coldplay tersebut," ujar Joni.
Sementara itu, per Rabu,15 November 2023, KAI melaporkan bahwa tiket kereta api untuk masa libur Natal dan Tahun Baru masih dapat diperoleh. Sebanyak 232.574 tiket kereta telah terjual dari kuota total 1.182.968 tiket yang disediakan untuk rentang tanggal 21 hingga 30 Desember 2023. KAI juga menetapkan bahwa periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan berlangsung mulai 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
“Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung. Masyarakat dapat segera memesan tiket karena tiket KA masa Nataru masih cukup banyak tersedia,” kata Joni.
KA-KA yang menjadi favorit untuk Angkutan Nataru sejauh ini di antaranya KA Bengawan relasi Pasarsenen – Purwosari pp, KA Airlangga relasi Pasarsenen – Surabaya Pasarturi pp, KA Kahuripan relasi Kiaracondong – Blitar pp, KA Serayu relasi Pasarsenen – Purwokerto pp, dan lainnya.
Pilihan Editor: Jokowi Revisi Target Penarikan Utang jadi Rp 421 Triliun, Bagaimana Respons Kemenkeu?