Danone Indonesia, kata Arif, terus berkomitmen mengembangkan investasinya di Indonesia. "Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel," ujar Arif. "Di Indonesia, Danone memiliki 25 pabrik dengan 13.000 karyawan, dan melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri."
Lantas, seperti apa rekam jejak sejarah AQUA selama ini? Simak informasinya berikut ini.
Rekam Jejak Sejarah AQUA
Melansir dari situs aqua.co.id, AQUA pertama kali didirikan oleh Tirto Utomo pada 1973. Saat itu, perusahaan bernama PT Golden Mississippi yang menjadi pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia. Pabrik pertamanya pun berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi.
Pada 1974, produksi pertama diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca berukuran 950 ml. Dibuat di Bekasi, harga air minum tersebut adalah Rp 75 per botol. Setahun berselang, perusahaan pun meluncurkan produk kemasan galon 19 liter pertama di Indonesia yang menggunakan kaca.
Inovasi terus dilakukan dan kemasan galon pun diganti dengan bahan plastik yang lebih praktis, ringan, hemat, dan kuat pada 1983. Memiliki pasar yang semakin luas, PT Golden Mississippi akhirnya mendirikan pabrik kedua yang berlokasi di Pandaan Jawa Timur untuk menjangkau konsumen di wilayah tersebut.
Setelah itu, pengembangan produk terus dilakukan hingga melahirkan kemasan PET 220 ml pada 1985. Sejak saat itu, produk-produk dari perusahaan Tirto Utomo mulai menggunakan bahan kemasan plastik PET.
Seiring berjalannya waktu, Tirto Utomo merasa jika nama perusahaan dan produknya, yakni PT Golden Mississippi, masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Dia lalu mengganti nama produknya dengan AQUA yang berarti air dalam bahasa lain, sesuai saran dari konsultannya. Sejak saat itu, perusahaan Tirto bernama PT AQUA Golden Mississippi.
Selanjutnya:PT AQUA Golden Mississippi memutuskan untuk ...