TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) bakal mereplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di lokasi lain. Menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi, Indonesia memiliki sumber daya cukup besar untuk mengembangkan proyek pembangkit tersebut.
"Akan kami scalling up dengan begitu banyak potensi waduk di Indonesia mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan," ujar Yudo di Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis, 9 November 2023, dikutip Tempo dari keterangan pers.
Seperti diberitakan sebelumnya, PLTS Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, baru diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis, 9 November 2023. Yudo lantas mengatakan akan ada dua PLTS terapung yang bakal beroperasi menyusul PLTS Terapung Cirata. Kedua PLTS tersebut, yakni PLTS Terapung Saguling dan Singkarak.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW. Sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.
Selain itu, masih akan ada lima PLTS terapung yang akan dibangun hingga tahun 2030, di antaranya PLTS di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.
Adapun menurut Kementerian ESDM, potensi PLTS terapung pada danau dan bendungan lainnya di Indonesia mencapai 89,36 GW di 295 lokasi. Dari total potensi PLTS terapung tersebut, terdiri dari PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi. Kemudian, PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.
Pilihan Editor: Induk Usaha Uniqlo Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 90 Persen pada 2030
