TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia 7,86 juta orang per Agustus 2023. Angka ini merepresentasikan 5,32 persen dari total angkatan kerja pada Agustus 2023.
Meski begitu, Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa jumlah ini telah turun dibanding Agustus 2022 sebanyak 0,56 juta orang. Walaupun trennya terus mengalami penurunan, namun apabila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, jumlah dan persentase pengangguran saat ini masih terbilang cukup tinggi.
Ekonom dari Institute for demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono membandingkan angka pengangguran tersebut dengan target pengangguran di 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sebesar 2,6-4,3 persen.
“Dengan setahun waktu tersisa dan angka pengangguran saat ini di 5,32 persen, tentu menjadi tugas berat untuk mencapai angka pengangguran setidaknya 4,3 persen,” ujar Yusuf pada Tempo, dikutip Kamis, 9 November 2023.
Tetapi, Yusuf menjelaskan, apabila dibandingkan dengan target pengangguran di APBN 2023 sebesar 5,3-6 persen, maka angka pengangguran itu sudah mencapai target. Selain itu, persentasi 5,32 persen pengangguran ini juga sudah mendekati angka sebelum Covid-19 yang sebesar 5,28 persen pada Agustus 2019.
Di sisi lain, para calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, telah mempersiapkan berbagai visi dan misi menuju pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Berbagai janji pun diumbar para calon pemimpin itu, salah satunya adalah tentang mengatasi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja baru.
Lantas, bagaimana cara Ganjar, Anies, dan Prabowo mengatasi pengangguran yang saat ini tembus 7,86 juta orang?
Anies Baswedan Janjikan 15 Juta Lapangan Kerja Baru