TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengajukan Anggaran Belanja Tambahan atau ABT 2023 sebesar Rp 5,83 triliun. Padahal, Pagu Anggaran Kementerian Pertanian atau Kementan tahun ini baru terserap 63,77 persen atau senilai Rp 9,45 triliun.
"Kementan juga sedang mengusulkan anggaran tambahan 2023 Rp 5,83 triliun," kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 November 2023.
Sebagai informasi, total pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk Kementan sejumlah Rp14,82 triliun. Tapi, hingga 6 November 2023 baru terealisasi sebesar 63,77 persen.
Amran menyatakan bahwa penambahan alokasi anggaran diajukan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi padi dan jagung melalui berbagai tindakan.
"Untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi, dan jagung melalui penyedia benih alsintan pupuk dan pestisida, optimalisasi lahan rawa dan insentif bagi petugas lapangan," kata Amran.
Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR RI, Amran menyebut pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu mengenai usulan itu. Menurutnya, usulan itu kemungkinan hanya dapat dilakukan sebagian untuk tahun ini.
"Sehingga untuk keberlanjutan kegiatan tersebut di awal 2024, disarankan dilakukan reprioritasi pemanfaatan regular Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024. Selanjutnya kekurangan anggaran regular 2024 nanti bisa diusulkan kembali pada ABT tahun 2024," kata dia.
Amran juga memohon dukungan usulan anggaran tambahan kepada pimpinan dan anggota komisi IV DPR RI.