Selain dukungan daya beli masyarakat, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi didorong respons kebijakan pemerintah. Sebagai informasi, belanja modal pemerintah pada triwulan ketiga 2023 tumbuh 32,37 persen. "Dan di sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen di triwulan ketiga tahun ini," ujar Amalia.
Adapun pada triwulan ketiga 2023, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen secara YoY dan tumbuh 1,60 persen secara Quartal to Quartal (QtQ). Sehingga, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05 persen.
Amalia menuturkan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga 2023 lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga selalu lebih rendah dibanding triwulan kedua, kecuali pada 2020 atau ketika pandemi Covid-19.
"Namun dengan capaian pertumbuhan 4,94 persen YoY pada triwulan ketiga tahun ini, ekonomi Indonesia terjaga solid dan tumbuh positif," kata Amalia.
MOH KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU
Pilihan editor: Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5 Persen di Kuartal III 2023, LPEM UI: Cukup Logis, karena...