TEMPO.CO, Jakarta - Emiten logistik batu bara PT RMK Energy Tbk. (IDX: RMKE) optimistis target pendapatan sebesar Rp 3,2 triliun bisa dicapai di tahun ini. Sementara perseroan tengah menghadapi koreksi harga batu bara dan sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Dengan penurunan harga batu bara, secara pendapatan kami tetap berupaya untuk memenuhi target perseroan di tahun ini sebesar Rp 3,2 triliun," kata Direktur Keuangan RMK Energy Vincent Saputra dalam Public Expose virtual pada Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga:
Dia menyebut, harga batu bara pada 2022 cukup tinggi sehingga mendongkrak revenue atau pendapatan RMK Energy. Setelah normalisasi harga, ada penurunan pada segmen penjualan batu bara.
Pendapatan usaha dari segmen penjualan batu bara hingga kuartal III tahun ini adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah itu turun sebesar 19,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Vincent melanjutkan, tantangan utama perseroan bukan pada koreksi harga batu bara. Tapi, menyelesaikan sanksi administrasi dari KLHK.
"Dalam waktu dekat, harapannya sanksi administrasi tersebut dapat terselesaikan, sehingga kami bisa beroperasi lagi secara optimal dan mencapai target yang sudah kami proyeksikan," tutur Vincent.
Selanjutnya: KLHK menyebut RMK Energy telah melanggar perlindungan....