TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menjelaskan lebih jauh soal rencana Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung dilanjutkan ke Surabaya. Dia memastikan soal kelanjutan proyek itu sudah mulai ada kesepakatan dengan pihak Cina untuk memulai kajian bersama atau joint study.
“Tapi butuh waktu, lah. Kita sedang melakukan joint study bersama dengan pihak Cina, untuk kita lihat feasibility maupun cost project secara keseluruhan,” ujar Tiko di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu, 1 November 2023.
Dia juga menjelaskan alasan dipilihnya kembali Cina sebagai mitra untuk kelanjutan proyek tersebut. Menurut Tiko, hal itu karena Negeri Tirai Bambu sudah memiliki pengalaman dalam membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun begitu, pemerintah Indonesia masih akan melihat hasil joint study proyek jika dilanjutkan ke Surabaya.
“Tentunya secara komersial pihak Cina juga harus melihat apakah feasible atau tidak. Dan berapa project cost-nya, kan,” tutur dia.
Ia pun menggarisbawahi bahwa meskipun terbuka kesempatan Cina untuk melanjutkan proyek itu, tapi negara tersebut bisa jadi tidak langsung menyetujuinya. “Mereka sedang melakukan kajian.”
Sebelumnya, soal kelanjutan kereta cepat itu juga sempat disinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengaku sangat rindu untuk kembali bekerja. Saat ditanya program apa yang akan dikejar apabila sudah pulih dan kembali bekerja.
“Wah super kangen, lah. Apa yang terjadi sekarang kan sudah bagus. Pak Jokowi mau Kereta Api Cepat Jakarta Surabaya diteruskan," ucap Luhut lewat Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan , Sabtu, 28 Oktober 2023.
Luhut dikabarkan sakit sejak awal Oktober lalu. Sejak 10 Oktober 2023, ia menjalani pemeriksaan dan tahapan pemulihan di Singapura. Tugasnya di Kabinet Indonesia Maju akhirnya dialihkan sementara oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Selanjutnya: Luhut mengaku baru saja mendapat kabar bahwa...