TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan harga emas di pasar spot mencapai US$ 1,997.25 per ounce pada hari Selasa, 31 Oktober 2023. Sebelumnya, harga emas mencapai US$ 2,009.29 per ounce pada Jumat lalu, di mana angka merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Mei 2023.
“Ini karena investor menaruh emas ke safe haven (aset aman) di tengah konflik Timur Tengah. Investor percaya emas akan menyentuh di level US$ 2,030 per ounce dalam minggu ini,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa, 31 Oktober 2023.
Berdasarkan data Dewan Emas Dunia (WGC), permintaan dari investor yang melihat emas batangan sebagai aset aman selama periode ketidakstabilan, naik 56 persen pada kuartal ketiga. “Namun angka ini tetap lemah jika dibandingkan rata-rata lima tahun,” kata Ibrahim. Adapun permintaan bank sentral berjumlah 337,1 ton, turun dari rekor 458,8 ton pada tahun sebelumnya.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2023, pembelian emas sektor resmi mencapai 800 ton, lebih banyak dibandingkan periode Januari-September berdasarkan data WGC sejak tahun 2000. “Pembelian yang kuat dari bank sentral ini diperkirakan akan tetap berlanjut hingga sisa tahun ini,“ tuturnya.
Sementara pembelian emas batangan dan koin turun 14 persen pada bulan Juli-September karena permintaan yang lebih rendah di Eropa. Arus keluar dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) terus berlanjut karena sentimen investor bahwa suku bunga akan tetap tinggi.
Permintaan emas global naik 6 persen