TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada periode 23 hingga 27 Oktober 2023 mencapai Rp 1,04 triliun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan angka tersebut terdiri dari modal asing Rp 2,18 triliun yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 1,44 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Namun, terdapat pula modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 2,57 triliun. “Berdasarkan data transaksi 23–26 Oktober 2023, non residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,04 triliun,” ujar Erwin dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 29 Oktober 2023.
Adapun selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 26 Oktober 2023, modal asing bersih yang masuk ke Indonesia adalah sebesar Rp 47,14 triliun di pasar SBN dan Rp 11,80 triliun di pasar SRBI. Sementara modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 11,11 triliun.
Pada 26 Oktober 2023, risiko investasi atau premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia untuk jangka waktu 5 tahun mencapai 100,71 basis poin. “Angka ini turun jika dibandingkan per 20 Oktober 2023, yang tercatat sebesar 101,97 basis poin,” tutur Erwin.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.915 per dolar AS pada perdagangan Jumat pagi, 27 Oktober 2023. Sementara itu, imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 7,18 persen.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait. “Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ucapnya.
Pilihan Editor: Luhut Sebut Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier Punya Privilege: Bisa Dorong Pilih Orang Baik