TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024. Adapun total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.
"Jumlah penerbitan efek pada tahun 2024 dapat mencapai 230 efek," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Pencatatan efek ini terdiri atas pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah), serta Waran Terstruktur.
BEI, kata Iman, melakukan berbagai kegiatan sosialisasi, mulai dari one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. Bursa juga akan terus menerus menarik perusahaan tercatat baru dari sektor new economy, start-up, dan renewable energy.
Selain itu, BEI juga akan mendukung pengembangan serta kepatuhan Anggota Bursa (AB) dan partisipan. Caranya dengan kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, pemeriksaan rutin dan sewaktu-waktu, dukungan jasa informasi, termasuk dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.
Untuk menggenjot jumlah dan aktivitas investor pasar modal, kata Iman, BEI juga terus berupaya melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terus menerus kepada masyarakat atau investor.
Selanjutnya: Iman menjelaskan berbagai kegiatan dilakukan ...