TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 tidak memiliki latar belakang ekonomi. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Hendri Saparini buka suara perihal ini.
"Jadi kalau sekarang saya melihat, memang betul tidak ada yang memiliki background ekonomi, baik itu sebagai pelaku bisnis maupun sebagai analis," kata Hendri saat ditemui usai acara CEO Insight di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Oktober 2023. "Menurut saya enggak masalah."
Lebih lanjut, Hendri mengatakan masyarakat tidak bisa melihat isu ekonomi dari latar belakang masing-masing pasangan. Tapi juga dari visi misi, serta tim dan paradigma untuk mengimplementasikan visi misi tersebut.
"Yang kedua, apakah dari kebijakan ekonomi itu misalnya ada capres-cawapres yang akan ada perubahan cukup frontal, yang dikhawatirkan oleh market? Saya rasa tidak akan," ujar Hendri.
Hal ini, kata Hendri, lantaran paradigma ke depan akan mengarah ke digital dan ekonomi hijau. Keduanya harus dilakukan beriringan.
"Nah, sekarang tinggal mana capres-cawapres yang bisa memandang itu adalah business oportunity (kesempatan bisnis)," tutur dia.
Selain memposisikan Indonesia mengadopsi paradigma-paradigma tersebut, lanjut dia, pemimpin yang terpilih juga harus memperhatikan kepentingan nasional, serta struktur ekonomi dan masyarakat.
"Seperti tadi kita berdiskusi tentang infrastruktur hijau, kalau kita tidak mempersiapkan teknologi, yang ada kita nanti akan ketergantungan teknologi, maka itu akan jadi beban berat," ujar Hendri.
Tiga pasang capres dan cawapres sebelumnya memastikan diri akan bersaing di Pemilu 2024. Pasangan pertama yang mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.
Kedua adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Pasangan terakhir belum mendaftar ke KPU, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Pilihan Editor: Ganjar - Mahfud Bidik Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Analis: Sama dengan Target Jokowi, Sulit Dicapai